(Tulisan di bawah ini adalah status temanku di fbnya yang bernama Shirla
Ardilia –she achu ays- , sengaja ku posting di blogku karena kata-katanya yang
bagus yang “sesuatu” githu.. hehe, tulisan ini ku ambil di statusnya dari
tanggal 1 oktober – 18 oktober 2011. Entah dia kasih atau kagak tulisannya ku copas di blogku itu urusan nanti yang penting sudah ku posting. Bismillah...)
"Jika kau ingin selalu menjadi yang TERDEPAN, maka PANTASKANLAH dirimu untuk mendapatkannya" -RaSyBa-
Senin, 17 Oktober 2011
Senyum Ibu Terakhir
Karena merasa sangat
kehilangan, saya hampir tidak merasakan kerasnya bangku gereja yang saya
duduki. Saya berada di pemakaman dari sahabat terbaik saya - ibu saya. Dia
akhirnya mengalami kekalahan dari peperangan yang lama yaitu penyakit kanker
yang dideritanya. Penderitaannya
sangatlah besar, saya sering menemukannya kesulitan bernafas beberapa kali. Ibu
selalu memberikan dukungan, ia memberikan tepuk tangan saat aku berlomba di
sekolah, menyediakan tissue sambil mendengarkan saat aku patah hati, membuat aku
tenang saat kematian ayah, membesarkan hati saya saat di kampus, dan selalu
berdoa untuk saya sepanjang hidupku.
Sepatu si Bapak Tua
Seorang bapak tua pada suatu
hari hendak bepergian naik bus kota. Saat menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan
jatuh ke jalan. Sayang, pintu tertutup dan bus segera berlari cepat. Bus ini
hanya akan berhenti di halte berikutnya yang jaraknya cukup jauh sehingga ia
tak dapat memungut sepatu yang terlepas tadi. Melihat kenyataan itu, si bapak
tua itu dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya ke luar
jendela.
Seorang Nenek dan Seliter Minyak Goreng
Suatu ketika saya bertemu
dengan seorang nenek. Dia, yang yang ringkih dengan kebaya
bermotif kembang itu, tampak sedang memegangsebuah kantong plastik. Hitam
warnanya, dan tampak lusuh. Saya duduk disebelahnya, di atas sebuah metromini
yang menuju ke stasiun KA. Dia sangat tua, tubuhnya membungkuk, dan
kersik di matanya tampakjelas. Matanya selalu berair, keriputnya, mirip dengan aliran sungai, berkelok-kelok.
Kamis, 06 Oktober 2011
Nurlela curhat #2
oleh
Lela
Mad 'Aish pada 10 Desember 2010 jam 18:51
Bagi yang sudah pernah baca, luangkan waktu untuk sekali baca lagi…
Ini true story (diceritakan oleh Lu Did dan di edit oleh Lian Shu Xiang) kiriman teman Aileen Amanda.
Semangkuk Mie
Ny. Hsu yang tinggal di Kao
Hsiung, anak gadisnya pulang dari Amerika pada saat awal bulan Januari, dan
membawa sebuah kisah nyata yang menggugah hati. Kisah yang terjadi pada malam
Chu Si (malam menjelang Tahun Baru Imlek), berjumlah sebanyak 50 halaman lebih.
Tokoh dalam cerita ini pada saat menceritakan kisahnya mengharukan banyak orang
Jepang. Cerita ini dinamakan "Semangkuk Mie Kuah", diterjemahkan oleh
Li Kuei Chuen. Tanggal 31 bulan Desember lima belas tahun
yang lalu, yang juga merupakan malam Chu Si, di sebuah jalan di kota Sapporo,
Jepang, ada sebuah toko mie yang bernama "Pei Hai Thing" (Pei =
Utara; Hai = Laut; Thing = Kios, toko).
Permennya Lupa di Makan
Alkisah ada dua orang anak
laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati lembah permen lolipop. Di tengah
lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal. Di jalan itulah Bob dan Bib
berjalan kaki bersama. Uniknya, di kiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak
permen lolipop yang berwarni-warni dengan aneka rasa. Permen-permen yang
terlihat seperti berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib
untuk mengambil dan menikmati kelezatan mereka.
Piano
Kisah ini terjadi di Rusia.
Seorang ayah yang memiliki putra yang berusia kurang lebih 5 tahun, memasukkan
putranya tersebut ke sekolah musik untuk belajar piano. Ia rindu melihat
anaknya kelak menjadi seorang pianis yang terkenal.
Reach Your Dream
Seorang pemuda berusia dua
puluh tahunan bermimpi suatu hari nanti ia menjadi seorang jutawan. Ia sepenuh
sadar bahwa impian adalah sesuatu yang mampu membangkitkan motivasi dan
memberikan arah bagi kehidupan setiap insan. Impian ini kemudian disampaikannya
kepada sang kekasih. Beberapa waktu kemudian mereka menikah.
Roda
Suatu ketika, ada sebuah roda
yang kehilangan salah satu jari-jarinya. Ia, tampak sedih. Tanpa jari-jari yang
lengkap, tentu ia tak bisa lagi berjalan dengan lancar. Hal ini terjadi saat ia melaju terlalu kencang
ketika melintasi hutan. Karena terburu-buru, ia melupakan, ada satu jari-jari yang jatuh dan terlepas. Kini sang roda pun bingung. Kemana kah
hendak di cari satubagian tubuhnya itu?. Sang roda pun berbalik
arah. Ia kembali menyusuri jejak-jejak yang pernah di tinggalkannya. Perlahan, di tapakinya jalan-jalan itu. Satu demi
satu diperhatikannya dengan seksama. Setiap benda di
amati, dan di cermati, berharap, akan di temukannya jari-jari yang hilang itu. Ditemuinya kembali rerumputan dan ilalang.
Rabu, 05 Oktober 2011
Sayembara Menjadi Raja
Berceritakanlah sebuah
kerajaan yang aman makmur adil sentosa karena dipimpin oleh raja yang bijaksana.
Sebatang Bambu
Sebatang bambu yang indah
tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi
menjulang di antara batang-batang bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang
petani yang empunya pohon bambu itu.
Langganan:
Postingan (Atom)