"Hidup itu Pilihan"
Aku mulai bekerja di SPGDT Kab. Bangka resminya tanggal 01 Januari 2012. Resmi karna waktu itu ada perjanjian kontrak oleh pemda setempat. Sebenarnya jika mau di runut-runut aku dan teman-teman bekerja disana mulai Februari 2011 (kalau gak salah), kami semuanya ada bersepuluh + satu. Tahun 2011 itu merupakan perjuangan yang penuh arti dalam mengembangkan SPGDT biar bisa berjalan walau dengan kapasitas seadanya. SPGDT merupakan layanan medis yang melibatkan orang awan terlatih dan tenaga medis dalam melakukan tindakan atau pertolongan pertama pada korban kecelakaan.
Selama tahun 2011 itu kami semua rela tidak bergaji, kalaupun ada uang itu kebanyakan dari sumbangan sukarela, uang transport dari PMI. Banyak suka dan duka yang terjadi selama proses pembentukan itu. Hanya bermodalkan niat, kami berharap SPGDT akan diakui. Kalau bicara suka banyak yang bisa ku ceritakan, tapi untuk saat ini ku urungkan dulu. Bahasan suka kan ku tulis perjudul. Kalau duka juga banyak tapi yang paling mendalam dan meruntuhkan bangunan tegar kami saat kepala plt. SPGDT meninggal dunia. Ia meninggal setelah SPGDT diakui yatu pada tanggal 03 Januari 2012 (maaf kalau salah).
Alhamdulillah tahun 2012 kami telah mendapatkan gaji, walau semester pertama hanya satu juta rupiah. Semester kedua naik beberapa ratus. Kalau di pikir-pikir dengan gaji sekian, apa bisa menjalani hidup yang semakin hari semakin mahal?. Kami hanya bisa memasrahkan semuanya di Tangan Allah. Kami bekerja dengan niat menolong bukan memperkaya diri.
Tiga tahun berlalu selama di SPGDT, sarana dan prasarana di SPGDT telah semakin banyak. SDM pun semakin banyak yang ada disana. Walau disayangkan seiring berjalannya waktu kami bersepuluh kini tinggal lima orang dan saat aku berhenti maka tinggal empat disana.
Sungguh ku sangat merasa kehilangan yang besar, meninggalkan teman-teman seperjuangan. Bukan karena status honor yag kata orang sulit di dapatkan, tapi aku harus mengambil tindakan itu. Aku butuh wadah baru untuk mengembangkan sayap-sayapku. Sudah cukup tiga tahun ku berada disana, saatnya membuat karya yang baru.
Sebenarnya aku sudah mengundurkan diri tanggal 20 Januari 2015, tapi di tahan sama teman disana Joko. Ia mengatakan daripada mengundurkan diri lebih baik pindah. Akupun menerima usulnya dan menyimpan surat pengunduranku. Tapi nasib berkata lain, selama hampir dua minggu ku berusaha mencari tempat yang mengijinkanku disana dan tak ada yang menerimaku. Waktu itu kedua puskes menolakku karna sudah ada orang (posisi sudah diisi oleh orang) dan yang satunya membutuhkan bendahara. Para sekolah juga tak bisa membuat rekomendasi dikarenakan harus ijin UPTD atau Dinkes Pendidikan langsung. Orang-orang di UPTD pun ikut mematahkan semangatku untuk pindah dikarenakan mereka mengatakan "tak ada dalam sejarah honor sekolah dibayar pemda".
Akhirnya tanggal 29 Januari aku mengundurkan diri, Joko pun tak bisa menahanku. Tak ada lagi orang yang bisa menahanku lagi.
Aku ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh teman-teman di SPGDT baik yang dulu hingga sekarang. Jika air mata ini mudah mengalir maka ku kan menangis sejadi-jadinya. Jika ku dak malu mungkin aku akan memeluk satu-persatu teman seerat-eratnya.
Ijinkan ku memulai hidup yang baru, sekarang aku sudah beristri dan sebentar lagi akan menjadi ayah. Cukup sudah semua yang ku berikan ke SPGDT, kerja aplusan yang membuatku tak bisa bersama keluarga pada hari-hari penting sudah ku rasakan, perjalanan jauh dari kota kelahiranku ke kota tempat kerja yang ku rasakan hingga kadang kala harus 'mempertaruhkan nyawa' tak mau lagi ku alami.
Ijinkan ku bebas dan memulai pekerjaan yang dapat mengemaskan diriku. Semoga kita masih bisa bersilaturahmi dan saling mengingat satu sama lain.
By: RaSyBa
By: RaSyBa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar