Bila Anda pernah melahap cerita-cerita hikayat atau mitos — baik dari
dunia Timur seperti kisah Pandawa Lima dari Mahabharata, dari dunia Barat
seperti mitos Hercules atau Odysseus, dari dunia dongeng seperti kisah Snow
White dan Cinderella, dari dunia silat seperti kisah Kwee Ceng atau Thio Bu-ki,
atau kisah dari dunia antar galaksi seperti Luke Skywalker dalam Star Wars,
atau dongeng masa kini seperti kisah Frodo dalam Lord of the Rings dan Harry
Potter — Anda akan menemukan sebuah benang merah dari cerita-cerita tersebut.
Kesamaan tersebut terletak pada jalan hidup para pahlawan-pahlawan yang oleh
ahli mitologi Joseph Campbell disebut Hero’s Journey.
Jalan hidup para pahlawan tersebut, menurut Campbell, selalu melewati 6
tahap penting: innocence, the call, initiation, allies, breakthrough, dan
celebration. Pada tahap innocence, mereka adalah orang biasa. Kemudian mereka
tiba-tiba mendapatkan panggilan hidup (the call) yang tidak bisa ditolak.
Panggilan tersebut mengharuskan mereka melewati cobaan-cobaan berat
(initiation). Untuk melewati cobaan tersebut, mereka sering dibantu beberapa
teman-teman setia (allies) yang akhirnya membawa mereka mencapai terobosan
(breakthrough) dan keberhasilan (celebration).
Keenam tahap tersebut bisa juga dianalogikan dengan perjalanan hidup
manusia, mulai dari keberadaan di dalam rahim ibu (innocence), kelahiran (the
call), kerentanan sebagai seorang bayi (initiation), keberadaan orang tua
sebagai pelindung (allies), belajar mandiri (breakthrough), dan menjadi mandiri
(celebration). Tahap tersebut kemudian berulang lagi ketika kita menginjak usia
remaja, dewasa, paro baya, dan usia senja.
Kisah para pahlawan tersebut memang kisah fiktif, tetapi kisah mereka
adalah kisah kita semua. Kita mengidolakan mereka karena di alam bawah sadar,
kita bisa mengidentifikasikan kisah-kisah mereka dengan pergelutan kita
sendiri. Dan tentu saja kisah para pahlawan tersebut juga merupakan kisah para
inovator dan wiraswasta. Untuk berhasil, tidak ada jalan pintas. Jangan pernah
percaya akan janji-janji yang bisa menawarkan Anda kesuksesan dengan cepat
tanpa cucuran keringat (dan sering keringat tersebut adalah keringat dingin).
Semua kisah sukses harus melewati tahapan-tahapan tersebut yang jelas tidak semuanya
memberikan kegembiraan.
Dalam dunia inovasi dan kewiraswastaan, tahap innocence bisa diibaratkan
dengan kehidupan kita yang sebelumnya tenang-tenang saja mengikuti arus.
Tiba-tiba sebuah ide cemerlang atau krisis datang, yang juga sekaligus menandai
kedatangan fase the call. Ide atau krisis tersebut hadir sedemikian kuatnya
sehingga kita terpaksa bertindak. Namun kita ternyata menghadapi banyak
halangan dan cobaan. Ide yang kita anggap bagus, ketika coba dijual ke orang
lain, ternyata hanya disambut dengan cibiran atau sikap masa bodo. Itulah
tanda-tanda bahwa kita telah masuk ke tahap initiation. Tahap ini sangat
berbahaya karena banyaknya calon pahlawan yang kembali menjadi orang biasa
karena tidak berhasil melewati fase ini. Di sinilah dibutuhkan allies untuk membantu
kita. Sukses tidak bisa datang dengan berjuang seorang diri. Snow White
membutuhkan tujuh kurcaci, Frodo membutuhkan Sam dan kelompok yang dipimpin
penyihir Gandalf, dan Kwee Ceng membutuhkan Oey Yong. Anda juga harus mencari
para pendukung setia Anda. Tanpa itu, perjalanan berat tersebut mungkin tidak
bisa Anda lalui.
Jika Anda berhasil menemukan allies, dengan bantuan mereka, Anda baru
bisa mencapai fase breakthrough. Ide
atau inovasi Anda mulai diterima, walau belum secara luas. Tetapi dengan ketabahan
dan strategi yang benar, ide Anda akan semakin diterima sehingga bisa mencapai
tingkatan terakhir, celebration.
Untuk perusahaan, perjalanan
yang sama dalam memperkenalkan produk baru ke pasaran juga harus melewati
siklus serupa. Inovasi baru belum tentu diterima pasar dengan tangan terbuka.
Tahap inisiasi dalam bentuk the chasm-nya Gordon Moore selalu penuh dengan
jebakan (baca juga: Inovasi, Lewatilah Jurang Ini!). Untuk melewati jebakan
tersebut, perusahaan harus menjalin aliansi dan kerja sama dengan pihak-pihak
luar untuk mempercepat penetrasi produknya. Aliansi tersebut juga bisa
melibatkan para calon konsumen dengan melibatkan mereka dalam proses
pengembangan produk baru, misalnya melalui prototyping atau mengundang para
lead users. Setelah aliansi terjalin, dan diiringi dengan strategi peluncuran
produk baru yang benar, keberhasilan baru akan mendekat.
Perjalanan melewati keenam
tahap tersebut tentu membutuhkan waktu. Anda mungkin tidak sabar dan ingin
cepat-cepat tiba di tujuan. Tetapi itu tidak mungkin. Karena itu, berusahalah
melewati setiap tahap dengan gembira karena setiap tahap sebenarnya menawarkan
kita hadiah besar. Tahap innocence memberi kita kesempatan melakukan refleksi
diri. The call memberi kita motivasi untuk bergerak maju. Initiation memberi
kita pelajaran berharga, termasuk pelajaran melalui kegagalan dan cucuran air
mata. Tahap ini juga sering
memaksa kita mendefinisi ulang hidup dan prioritas kita. Allies memberikan kita
dukungan untuk terus maju dan membantu kita melihat masalah melalui perspektif
yang berbeda. Breakthrough membawa kita ke dunia dan pengalaman baru. Dan tahap
terakhir celebration memberi kita kepuasan jiwa dan kegembiraan. Setelah itu,
Anda akan masuk lagi ke tahap innocence yang memungkinkan Anda menyaring pelajaran
dari perjalanan terdahulu untuk membantu perjalanan Anda yang berikutnya.
Karena itu, ketika Anda
bercermin, lihatlah diri seorang pahlawan dalam cermin tersebut. Jalan hidup
para pahlawan adalah jalan hidup Anda juga. Jalanilah hidup seperti mereka.
Maju terus tetapi jangan pernah mengharapkan perjalanan yang mulus. Perjalanan
penuh rintangan adalah ujian buat Anda agar semakin kuat dan dewasa. Jangan
takut juga menempuh jalan yang jarang ditempuh orang lain. Para inovator selalu
menempuh jalan yang jarang dilewati orang lain.
Sumber: Kata-kata Motivasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar