Oleh: Rabian Syahbana
Kulalui malam ini dengan begadang sambil menatap layar monitor laptop. Bola
Mataku terasa agak perih, setelah air mata yang mengalir sebelumnya mulai
mengering. Malam minggu yang kunanti dan kuharapkan berjalan indah berubah menjadi
malapetaka. Kemarin dia bilang cinta, dia bilang sayang, dia bilang tak bisa
hidup tanpa ku disisinya. Ia selalu cemburu dan marah bila aku dekat
dengan wanita lain, walau hanya sebagai teman, gak lebih. Ya..
wanita yang bilang aku adalah hidupnya itu meninggalkan ku. Alasan nya?? Sama
sekali gak masuk akal kawan, “ kamu terlalu baek buat aku...”.
“Trus maunya aku jadi cowok bejad?? Playboy atau gimana gitu, suka nyakitin
kamu, jahatin kamu atau nonjok mata kamu dulu biar kamu gak ninggalin aku??”
Tak ada jawaban darinya, gak ada balesan dari sms ku barusan.
Kucoba telfon, nomornya gak aktif, lagi ku coba hubungin lewat bbm messenger, kontaknya menghilang !!!
aku di delcont!!!.
kurang puas ku datangi rumahnya, meskipun sebelumnya ia bilang gak usah dateng
lagi. Pas nyampai disitu, eh Emaknya bilang kalau dia barusan jalan sama cowok
laen.
“sama siapa bu, teman kuliahnya ya???” Tanya ku sopan.
“wah Ibu kurang tau nak dicky”
“ciri-cirinya gimana bu??“ aku penasaran, siapakah gerangan makhluk itu, kalau
teman kuliah mungkin aku tahu, karna kami kuliah di universitas dan jurusan
yang sama.
“tadi waktu dia jemput Rini naik mobil Ibu sempat
liat sih, orang nya agak.....”
Seketika seluruh tubuh ku terasa lemas “naik mobil, naik
mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik
mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil,
naik mobil, naik mobil, naik mobil..........”.
Hanya itu kata-kata dari si Ibu yang terekam dan terus
menggema dalam kepalaku. Belum satu jam setelah ia mencampakkanku,dan sekarang ia pergi
dengan laki-laki lain, Naik MOBIL lagi...!!!!! TERLALU...!!!! Yow kawan,
Kemarin dia bilang cinta, dia bilang sayang, dia bilang tak bisa hidup tanpaku
disisinya, dia bilang aku adalah cintanya. Inikah cinta itu???. Sulit digambarkan,
bagaimana perasaan ku saat ini. Sebisa mungkin ku coba menahan air mata. Malu bila
Emaknya Rini tahu.
“lho, memang kenapa nak dicky ?? Rini tadi gak bilang ya mau jalan sama
teman nya???”
Aku hanya bisa menjawab pertanyaan si Emak dengan senyum kecut. Segera aku
bergegas permisi pulang. Kupacu motorku sekencang mungkin, jantungku berdegup
kencang, menggedor seolah ingin melompat keluar, dadaku sesak oleh rasa. Sepanjang
jalan, masih berusaha ku menahan air mata yang mulai menggenang.
Dikontrakan, dalam kamar yang gelap dan sempit ini ku mengurung diri. Seperti
inikah cinta yang dulu kau katakana padaku?? Cinta, apakah itu cinta?? Kubuka
laptopku dan melakukan pencarian tentang arti dari cinta di Google pencarian.
Muncul berbagai alamat website yang memberi penjelasan apa arti dari cinta.
Kumulai dari Wikipedia bahasa indonesia, “cinta adalah sebuah emosi dari kasih
sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi”. Lanjut dengan website lain, dari
sebagian besar website hampir semua memberi jawaban yang berbeda-beda mengenai
apa arti dari cinta.
“Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang
manusia untuk saling saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling
pengertian dan tidak bisa dipaksakan”
”Cinta adalah Emosi yang berasal dari kasih sayang yang kuat dan rasa
tertarik terhadap suatu objek (dapat berupa apa saja seperti manusia, hewan,
tumbuhan, alat-alat dan lain sebagainya) dengan cenderung ingin berkorban,
memiliki rasa empati, perhatian, kasih sayang, ingin membantu dan mau mengikuti
apapun yang di inginkan oleh objek yang di cintainya”
”Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang
manusia untuk saling…. (saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi,
saling pengertian dll). Cinta itu sendiri sama sekali tidak dapat dipaksakan,
cinta hanya dapat berjalan apabila ke-2 belah pihak melakukan “saling”
tersebut… cinta tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri sendiri ”
Masih banyak lagi arti cinta yang lain dan sebagainya dari hasil pencarian
yang kutemukan. Yah, kusimpulkan setidaknya setiap orang memiliki definisi yang
berbeda-beda akan cinta, tergantung pada masing-masing kepribadian, watak dan
pemahaman. Seperti yang ditulis di Wikipedia bahasa Indonesia, kalau “Cinta adalah sebuah emosi
dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi”, jadi yah, masing-masing
pribadi akan memberi penjelasan yang berbeda mengenai emosi dan ketertarikan
mereka masing-masing. Sebagai contoh, “Cinta itu kasih yang tulus yang tidak
mementingkan diri sendiri dan cinta itu tidak harus selalu memiliki ”. yah, aku
tak tahu seberapa tabah manusia yang mengartikan cinta seperti itu. Kau tahu
kawan, dari semua arti cinta yang kutemukan dari hasil pencarian tadi, ini
adalah salah satu ungkapan dari cinta yang sangat tak masuk akal dan tak bisa
kuterima. Kau tahu, aku takkan semerana ini bila benar cinta itu seperti apa
yang dia katakan.
Bohong bila cinta tak harus saling memiliki, bila benar takkan ada rasa
sakit hati ditinggalkan mantan, takkan susah bagi para jomblo yang bertebaran
diluar sana untuk move on dari yang
telah dengan keji dan kejam meninggalkan kami, apalagi dengan alasan semacam “
kamu terlalu baik buat aku...” kan kampret namanya!!!. Hatiku semakin
merintih, lagi-lagi tanpa kusadari air mata ini mengalir.
Kulanjutkan pada pertanyaan, “kenapa cinta bisa begitu menyakitkan”. Dan
lagi begitu banyak alasan, takkan muat bila kutulis semua. Mulai dari
dikhianati, dislingkuhin, tak dianggap, kasih tak sampai, dan lain sebagainya.
Namun jelas biang keladi dari rasa sakit ini salah satunya adalah “karna cinta
atau objek dari cinta itu sendiri tak bisa dimiliki”. Nah, jelaskan kalau
“cinta tak harus memiliki” itu bullshit!!!!. Rasa
sakit ini takkan hadir kawan bila engkau mencintai tanpa keinginan memiliki.
Yah, tak kupungkiri. Memang ada benarnya ungkapan berikut yang kudapat dari
yahoo Answer.
“Tidak selalu cinta itu menyakitkan..
Bahkan cinta dapat membuat hidup lebih berarti..
Cinta juga dapat begitu terasa indah sampai tidak dapat disebutkan dengan
kata-kata..
Bumbu suka dan duka di dalamnya yang membuat cinta itu hidup..
Menyakitkan memang jika apa yang kita harapkan tak terpenuhi..”
Benar cinta tak terlalu menyakitakn, banyak cinta lain seperti “cinta tanah
air, cinta sodara, cinta kepada tuhan, cinta kepada orang tua, cinta kepada....”
dan sebagainya. Tapi untuk saat ini, aku tak membahas tentang cinta yang
itu.
“Seperti
apakah definisi cinta menurutmu, apakah sama sepertiku??” terbesit pertanyaan
itu untuk sang mantan. Bila sama, maka
ia takkan meninggalkan ku dan pergi dengan laki-laki lain yang menjemputmu NAIK
MOBIL, NAIK MOBIL, NAIK MOBIL, NAIK MOBIL, NAIK MOBIL, NAIK MOBIL......
kata-kata si Emak nya Rini kembali terngiang. Dengan lincah aku mengetik pertanyaan
baru di google pencarian. Kembali aku berseluncur didunia maya, dengan kata
pencarian “cinta dan harta” dan yah, terjawab sudah.
“Sebuah
riset yang dilakukan oleh The Mintel research company, ternyata ada korelasi
terhadap kemampuan materi seseorang dengan kehidupan pribadinya. Pakar-pakar
sosiologi telah membuktikan ternyata memang benar bahwa uang bisa membeli
cinta, tetapi bukan dalam artian cinta bisa dijual. Artinya apa? semakin
mapan seseorang, smakin besar juga bahwa kehidupan cintanya lebih baik.”
Jadi
yah, jelas bukan. Setiap orang selalu mencari yang terbaik, yang bisa mereka
dapatkan untuk diri mereka. Semakin mapan, semakin
mudah kehidupan cintanya, persaingan untuk mereka semakin
kecil. Memang benar, bila dibandingkan dengan gebetan barunya, aku mah apa atuh... cuma
mahasiswa rantauan yang kerja sambilan sebagai tukang fotocopy, bukan anak
pejabat dan semacamnya, hanya bisa mengajakmu jalan dengan motor butut kiriman
dari kampung, aku hanya orang biasa. Ngenes memang.... semua
kenangan indah dan kemesraan yang telah kita lalui bersama tergantikan begitu
saja oleh pria lain yang menjemputmu dengan MOBIL…!!!!!.
Air
mataku mengalir semakin deras, ingin berteriak namun tak jadi, takut
membangunkan teman kost yang lain. Rasanya begitu lelah, semakin
jauh ku mencari jawaban, semakin sakit rasanya. Kenangan kami melayang
terbentang dihadapanku dalam ruangan gelap ini, kayak nonton bioskop, nonton flashback perjalanan kami dulu. Waktu
itu, kamu merengek, uang kuliah yang dikasih Bapakmu kurang 500 ribu, terpakai
untuk membeli baju baru olehmu. Dan aku dengan sangat ikhlas menutupinya walau
saat itu uang kuliah semester dan kostku
sendiri belum kubayar, apalagi hanya itu yang tersisa untuk bertahan hidup sampai
akhir bulan. Mungkin materi bukan masalah bagi gebetan barumu, tapi apakah ia
akan melakukan hal yang sama denganku, bila berada di posisiku, apakah dirinya
Siap untuk mengorbankan diri untukmu??
Apakah benar
karna harta, kau membuangku yang telah sekian lama selalu setia berada
disisimu, menemanimu, siap mengorbankan diri dan melakukan apapun demi
kebahagiaanmu begitu mudah tergantikan oleh pria yang baru kau kenal, belum
lama bersama mu...???. Apakah kamu masih ingat, komentarmu
tentang hilangnya keadilan di indonesia saat membaca berita tentang seorang
nenek yang demi menghidupi dirinya didenda 15 juta hanya karna mencuri satu
botol minyak kayu putih atau nenek yang dipenjara satu tahun karna menjual kayu
jati peninggalan suaminya sementara hampir semua pejabat yang mencuri uang
Negara dan pembakar hutan Kalimantan sama sekali tak tersentuh oleh hukum, kau
bilang “uang merubah segalanya,menghapus cinta antara sesama manusia
dan keadilan”, padahal kau tahu itu dan karna harta pula kini kau membuang
cintaku.
“Benarkah
kini kau seperti itu, seperti orang-orang yang kau kutuk dan maki saat kita
demo dulu??” ku kirimkan sms terakhir itu ke nomornya
yang mungkin tidak aktif lagi sebelum kupejamkan mata yang lelah menangisimu.
_The End_
Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Kompetisi
Menulis Cerpen “Pilih Mana: Cinta Atau Uang?” #KeputusanCerdas yang
diselenggarakan oleh www.cekaja.com dan Nulisbu ku.com. Kirim cerpenmu ke email: send@nulisbuku.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar