Datang diiringi
rembulan sebuah kisah yang mengubah pandangan. Ia datang melalui sesosok tubuh
yang rentan dengan kehidupan. Terdengar jelas apa yang ia katakan, ia datang
dengan mimpi untuk melepaskan salah satu belenggu cobaan. Apakah kita sebagai
orang yang mendengarnya akan diam saja membiarkan perkataannya seperti butiran
ombak di pantai ??
Sebagai manusia
yang peduli aku takkan membuat kekalutan itu terus terjadi. Ia datang dengan
suara yang terucap jelas hingga bergentayangan di ruang jiwa. Benar atau
tidaknya itu adalah kata yang pernah ia ucapkan. Kata yang menuntun kita yang
dulu hanya menikmati rasa itu sendiri kini diarahkan untuk berbagi.
Teringat jelas ada
sebuah cerita yang mirip akan apa yang kini dialami, yaitu jika seseorang
muslim datang baik-baik untuk melamar seorang muslimah. Jika muslimah itu
menolak lamaran tersebut maka belum tentu akan ada lagi seorang muslim
baik-baik datang untuk melamarnya. Ya terdengar seperti sebuah kesempatan yang
datang sekali dalam hidup, tapi itulah maknanya. Kebaikan hakiki adalah sebuah
kejadian yang langka. Kisah ini juga bisa terjadi dalam kebalikannya yaitu si
pelamar adalah muslimah dan yang menerima lamaran adalah seorang muslim.
Banyak kekurangan
yang tampak dan itu memang tak bisa disembunyikan. Penampakan tersebut adalah
salah satu bukti untuk kita pribadi agar bisa saling mengerti dan memahami.
Yang kita buat dalam menentukan pilihan tidak semata-mata untuk mencari
kesamaan karena manusia itu tidak ada yang sama persis. Jika terdapat
kekurangan maka itulah kesempatan untuk kita untuk memperbaikinya.
Tiupan angin itu datang dengan senyuman manis
yang memabukkan pandangan. Alirannya menyapu bersih setiap debu yang melekat di
hati. Pikiran kini menyapa bahwa ini saatnya kita memilih kehidupan yang lebih
baik. Sudah bukan waktunya untuk bermain-main. Pilihannya sudah jelas tinggal
merealisasikan.
By : RaSyBa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar