Terdiam
dalam keheningan saat kau menegurku di pagi yang indah ini. Bagaimana bisa kau
lemparkan senyum itu saat ku tahu bahwa dirimu adalah penipu. Pesona cantik
yang selalu melekat padamu adalah hal yang kini ku benci. Karena kini ku yakin
tidak dapat memilikimu lagi. Ingin sebenarnya ku mengadu kepada para penguasa
hati supaya ia kembali.
Tapi
tak kulakukan hal tersebut karena aku takkan mampu lagi menanam benih cinta
yang lebih baik. Aku sangat pesimis jika berhadapan denganmu, bagaimana tidak
?. Jika wajah serigalamu telah tampak dengan jelas. Aku tak mau berkhayal lebih
jauh lagi kepadamu, karena sudah cukup banyak bukti bahwa kau telah tak lagi
memilihku.
Jika
dirimu bertanya kemana janji-janji manisku dulu kepadamu ?. Maka ku jawab bahwa
itu masih tetap ada letaknya di hatimu. Jika hatimu nyata maka janji itupun kan
ku tepati. Tapi jika hatimu telah pergi maka janji itupun akan mati. Kuakui
pesonamu masih tetap sama, walau kau tahu aku mengetahui tipu dayamu. Tapi
kenapa kau juga dengan tenangnya menipuku, seakan tidak pernah menyesalinya.
Saat ini kau adalah wanita terhebat yang telah mengoyak-ngoyak hatiku. Mungkin
dirimu bangga dengan apa yang telah kau lakukan kepadaku. Perlakuan yang
memenangkan segala hal tentangku. Tapi kini aku kan kembali seperti dulu dengan
variasi baru yaitu mencari pegantimu.
22 Agustus 2012
By: RaSyBa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar