Senin, 14 Mei 2012

Hidup Hanya 3 Hari

Yang pertama: Hari kemarin. (PAST)
Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi. Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan; dan mengulangi kegembiraan yang kita rasakan kemarin. Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja…

“Hidup Untuk Memberi“

Disuatu sore hari pada saat aku pulang kantor dengan mengendarai sepeda motor, aku disuguhkan suatu drama kecil yang sangat menarik, seorang anak kecil berumur lebih kurang sepuluh tahun dengan sangat sigapnya menyalip disela-sela kepadatan kendaraan disebuah lampu merah perempatan jalan di Jakarta.

Hidup Bukan Untuk Gagal

Hidup bukan untuk gagal. Menang dan kaya adalah pilihan kehidupan. Didunia yang sempit dan sesak ini, tak ada tempat untuk manusia kalah dan pengecut. Berbicara tentang kegilaan untuk menang dan kaya, maka itu merupakan rangkaian waktu yang berawal dari ketekadan yang kuat dari seorang hitler, seorang anak yatim piatu pengemis yang mengikuti relawan militer, hingga mengantarkan ia menjadi pemimpin paling berpengaruh di dunia.

Impian Sejati

Suatu hari, ada seorang muda yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Si anak muda bertanya, “Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya anda bisa menjawab semua pertanyaan saya”.

Cangkir yang Cantik

Sepasang kakek-nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada cangkir yang antik.