Rabu, 25 Februari 2015

Tangkap Aku Kalau Kau Bisa

Menari indah dalam kenangan bersama, merajut cinta memintai sayang. Ku melangkah pelan menyesuaikan langkahmu agar kita bisa berjalan beriringan. Ku ulurakan tanganku agar bisa menggenggam tanganmu, saat kedua tangan kita bersatu ku sampaikan pesan cinta hangat dariku hanya untukmu. Ku ayunkan perlahan tangan kita ke depan dan ke belakang, mensinergikan dalam nyata tentang kedekatan kita.

Derita

Meraung sepi dalam keadaan, ku terjebak diantara dua pilihan yang sama sekali tak bisa ku menangkan. Apa aku harus mengalah dan mati sebagai pecundang yang nanti jenazahnya tergeletak di pinggir jalan, membusuk dalam pengasingan. Jika aku mempunyai kekuatan itu maka aku takkan terpukul mundur begitu jauh. Aku membutuhkan kekuatan tapi tubuh ini telah ringkih dimakan fitnah. Setiap orang memandangku dalam kenistaan, semua kebaikan dan prestasiku kini hanya untukku seorang. Takkan ada lagi orang yang mengangkatku tinggi-tinggi ke langit karena keberhasilanku. Aku telah tenggelam dalam lumpur dunia.