Bukan pelampiasan rasa, saat hati tak menjawab kegelisahan
masa lalu.
Apakah ku layak mengadu kepada semesta dan meminta
waktu kembali ke masa itu?.
Air mata memang tak mengalir dari mata dan turun
ke pipi.
Tapi di dalam hati, tangis ini meraung-raung agar
jiwa tak sepi.
Apakah ku layak berdoa’ saat semuanya terlambat?.
Apa yang sebenarnya hati ini inginkan?.
Memang ku tak pantas menangisi atau berdoa’
terhadap sesuatu yang tidak dimiliki.
Tapi.. entah kenapa?
Hati ini tetap saja menangis.
Tapi.. entah kenapa?
Setiap kali berdoa’ terselip kata untuk dia.
Tuhan...
Ku memang hamba yang lemah.
Ku masih buta akan yang namanya cinta.
Warna hitam kelam masih menutupiku atas apa yang
sebenarnya terjadi.
Tuhan…
Ajarkanku makna cinta.
Bukan cinta yang hanya berasal dari akal dan
terucap melalui lisan.
Tapi sebuah cinta yang kekal nan abadi…
Cinta.. yang tercipta karna perintahMu.
Cinta.. yang dituntun melalui bimbinganMu.
Cinta.. yang lahir bukan karena paksaan tapi
memang mauMu.
Cinta yang satu dosis saja dapat memberi sejuta
doping kebahagiaan.
Tuhan…
Selami jiwaku dan sentuhlah hati yang gelisah ini.
Apa benar, aku benar-benar terlambat?.
Terlambat.. mengungkapkan cinta..
Hingga orang lain kini telah memilikiNya..
Tuhan…
Apa benar aku telah terlambat?.
By : RaSyBa
Twitter : @rasbana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar