Sabtu, 19 November 2016

Opini: 411

Terpaku ku melihat kenyataan saat ini, kejadian kemarin 04 November 2016 merupakan kejadian yang sangat luar biasa, disaat ratusan ribu malahan bisa jadi jutaan kaum muslim berteriak TAKBIR dan menuntut keadilan yang sama, tangkap Ahok sang penista agama.
Demo yang direncanakan damai dikomandai alim ulama, habib, ustad, dan cendekiawan muslim. Walau ada sebagian kecil politikus disana yang niat kedatangannya hanya dia dan Allah yang tahu. Demo berjalan sesuai harapan, damai. Tapi hal tidak diinginkan terjadi, jawaban petinggi tidak diterima oleh sebagian massa. Ricuh pun terjadi... polisi yang mengawal pun jadi kalap, tembakan air mata dan water canon dilakukan. Terus, siapa yang kena? Segelintir pelaku ricuh memang pantas menerimanya, tapi kenyataannya.... para ustad, kyai, orang-orang yang dimuliakan Allah terluka,, Allahu Akbar...

Mereka yang sangat dekat dengan Allah terluka,, gas air mata yang wujudnya benda bukan benda hidup menerjang kesana-kemari.. membubarkan massa, berhasil, memang berhasil.. tapi peluru telah ditembakkan, luka telah membekas... para pecinta Allah & rasulnya tetap terluka, padahal apakah ada yang bertanya asbabun nudzul kenapa mereka disana dan belum pulang? Mereka berusaha menahan sebagian teman-teman yang tidak bisa menahan emosi.. dan aku terkejut.. sumpah... petinggi negara ini hanya menganggap biasa hal tersebut.. mereka tidak sadar mereka telah melukai mereka, melalui polisi-polisi itu... tangis ku mau pecah saat melihat foto-foto ulama kita terluka yang tidak disiarkan televisi. Tak sanggup ku melihat info bahwa mereka terluka, mata mereka bengkak, baju mereka koyak, ada memar, ada luka... allahu akbar... tidak sadarkah kita, mereka terluka krna satu orang saja, hanya satu orang tapi merugikan alim ulama...
Sikahkan tonton baik-baik video ahok yang mebahas surat al-maida ayat 51, tonton baik-baik... buang semua kebanggan kita terhadap individu,,, jelas ahok menghina al-qur'an.. sengaja tidak sengaja dia salah.... teman, tidak perlu saya sebutkan sejarah, ingatkah kalian saat ada yang menghina suku atau daerah kita, kita marah minta ampun, minta orang tersebut dihukum dan minta maaf, walau sebenarnya yang dia lakukan karna hanya perbedaan pendapat sukunya dengan suku kita... tapi ini jelas, dia menyebutkan kitab suci umat Islam, bagaimana jika umat agama lain, saat kitab sucinya dihina. Lihat saja di film-film barat, yang menghina maka negara yang mayoritas negara tersebut memboikot.. ini bukan masalah mayoritas ataupuh minoritas, tapi keadilan.., allahu akbar.. rasanya badan ini lemas, sedih... ulama-ulama yang berada di garis depan disalahkan oleh sebagian dari kita sendiri,,, astaufirullahulazim... kalau teman-teman yang berbeda agama ku anggap hal itu wajar, krna mereka tidak tahu Islam agama yang seperti apa,
Mari kita tanya iman kita, apakah saat Islam dihina kita hanya diam saja?, apakah saat nabi kita dihujat kita diam saja? Apakah saat al-qur'an dilecehkan kita diam saja? Apakah benar kita benar-benar Islam....??? Kita sibuk akan dunia sehingga lupa akan akhirat, menurutmu siapa yang mau mengingatkan?? Tentu saja para alim ulama... sedih.. sedih.. saat tak ada stasiun televisi yang benar-benar mendukung agama Islam. apakah kita pandai mengolah kata-kata layaknya politikus busuk yang manis di mulut tapi membunuh di tindakan... saatnya kita sadar.. mari kita cek lagi tindakan kita sebagai pemeluk agama Islam.. apa kita memang pantas memeluknya?? #bersamaulama #indonesiaadil #belaislam#penajarakanahok #allahbersamakita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar