(Aku Tidak Ada)
Bolehkah aku bertanya...??
Apakah kau mengenalku...???
Apakah kau tahu siapa aku yang sebenarnya...???
Karena aku sebenarnya tidak ada. Ibarat sang angin, kau mungkin
tahu dan merasakannya tapi lebih banyak kau menghiraukannya.
Ya.... itulah resiko menjadi angin seperti diriku.
Yang kutakutkan saat menjadi angin adalah mencintai
seseorang. Karena walaupun ku dapat melihatnya dan terus disampingnya tapi ku
tak bisa memegang erat tangannya, memeluknya dengan leluasa, atau mencium mesra
dirinya.
Aku tak bisa melakukannya dengan arti sesungguhnya karena
ia bukan milikku seutuhnya.
Saat ia berada disisinya aku hanyalah angin lalu.
Saat ia disisiku aku seakan bingung, karena kadang kala
bisa dan kadang kala tidak bisa menebak isi pikirannya.
Seakan-akan instingku mati dan meragu.
Aku tersesat....
Diri ini kembali diterpa kebimbangan yang melumpuhkan.
Aku bertanya kepada cermin, tapi cermin menghiraukanku.
Aku bertanya kepada rembulan, dan ia memakiku.
Aku bertanya kepada mentari, dibalas dengan hinaan yang
melelehkanku.
Seakan-akan seluruh dunia mencampakkanku. Walaupun aku
tahu masih ada orang-orang yang tetap perhatian disekitarku tapi itu semua
seudah terlambat.
Karena aku sudah terlanjur bosan. Bosan dengan diriku
sendiri.
Sang angin yang sudah layu ditelan badai kehidupan.
Karena itu....
Seandainya diriku tidak ada lagi...
Kuingin bertitip pesan.
“Jangan cari jati diriku karena aku sebenarnya memang tak
ada”
“Jangan marah apalagi menangisiku karena aku memang tak
pantas mendapatkannya”
Biarkan aku pergi dengan tenang.
Biarkan ku bangga menjadi bagian dari alam.
Biarkan diri ini lepas dari ikatan kehidupan.
-
Aku datang
dengan sembunyi-sembunyi agar tak ada yang mengenalku. Kuharap begitu juga saat
aku pergi.
-
Aku menegur
dan menyapa agar orang-orang pada tahu masih ada yang peduli dan sayang.
-
Kurelakan hati
dan telinga ini mendengar supaya tak ada lagi hal-hal yang perlu disembunyikan agar
dirimu tak tertekan.
-
Aku hadir
saat kau memanggilku. Walaupun tak seutuhnya, karena ada hal yang
menghalangiku. Tapi aku tak pernah kabur dan meninggalkanmu.
-
Ku matikan
rasa sakit, cemburu, kecewa, dendam, duka di jiwa ini agar kau tahu aku selalu
datang dengan senyum ke hadapanmu.
Seandainya diriku benar-benar tak ada lagi dan ada yang
masih ingin tahu siapa diriku.
Tanyakan saja dengan orang yang kucintai.
By: RaSyBa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar