Rabu, 04 April 2012

Masa Lalu, Sekarang, dan Masa Depan


          Dicintai rasanya sudah cukup walau tak saling memiliki. Tapi siapappun tak mau menjadi pihak yang kalah dan tersakiti. Selama jiwa masih dititipkan dalam raga ini aku tetap akan berusaha untuk seutuhnya memiliki. Tapi saat ini kurasakan sebagai pihak yang kalah dan tersingkirkan.
          Tuhan.... bolehkan aku tahu siapa jodohku..?
          Agar jiwa ini lebih tenang, jika ia jodohku maka akan ku pertahankan kaki ini dan siap menanggung luka walau hati ini tercabik-cabik.
          Tapi kalau ia bukan jodohku maka akan lebih baik ku pergi karena jiwa ini sudah tak sanggup lagi menerima sakitnya.
          Jika aku bukan terlahir sebagai laki-laki mungkin sudah lama aku menangis. Terima kasih karena menciptakan kepribadianku yang tegar dan siap mematikan setiap rasa sakit.
          Untuk membuktikan bahwa aku adalah lelaki yang kuat, aku siap menjaga dan menutupi ketidaksempurnaanmu.
          Ku tahu di dunia ini kehidupan dibagi dalam tiga waktu, yaitu masa dulu, sekarang, dan masa depan.
          Kita tahu bahwa masa lalu adalah hal yang telah dilalui jadi takkan perlu di pikirkan. Masa kelam di masa lalu dianggap mimpi yang dilewatkan.
          Masa sekarang ya sekarang, masih memiliki keraguan yang membingungkan. Karena begitu banyak pilihan sehingga menetapkan pilihan adalah peraduan yang tak kunjung habisnya.
          Sedangkan masa depan adalah waktu yang akan kita alami di kemudian hari. Pilihan yang baik ataupun buruk ditentukan pada masa sekarang. Karena itulah masa depan adalah taruhan yang tak kalah membingungkan. Masa depan seperti ketidakpastian karena kita belum mengalaminya.
          Disaat belum merasa masa depan, dunia seakan-akan mau menipu kita. Aku tidak suka ditipu begitu juga dengan dirimu. Benar memang jika dunia itu hanya sementara dan penuh tipu daya. Kuharap kita berada di jalan dan pilihan yang tepat.

By: RaSyBa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar