Dalam balutan takbir ku menghadap kepadaMu,
aku memang pria pendosa yang tak bisa berbuat banyak. Tubuhku sekarang penuh
dengan lumuran dosa dan fitnah. Aku kalah dengan memalukan, kejahatanku
sangatlah besar sehingga tak bisa tertolong lagi.
Dulu, aku adalah perampok yang mengambil
apapun yang ku inginkan baik dari orang kaya maupun orang miskin.
Dulu, aku adalah pembunuh yang menghabisi
siapa saja yang ku benci.
Dulu, aku adalah pemerkosa yang tak memandang
itu anak siapa dari keluarga mana.
Dulu, aku adalah penjudi yang menghabiskan
uang setiap hari hingga berhutang kesana-kemari.
Dulu, aku adalah peminum yang menganggap
alkohol adalah benda yang lebih berharga dari air putih.
Tuhan… dulu, aku jangankan shalat.
MengingatMu saja tak pernah ku lakukan.
Apa yang harus ku perbuat Tuhan….
Apa…
Aku kembali hilang tanpa tujuan. Aku sembunyi
dalam ketakutan. AdzanMu begitu menyiksa kedua telingaku, aku terasa bukan
pemilik tubuhku lagi. Aku telah mati di duniaMu Tuhan. Aku tak tahu lagi harus
berbuat apa. Aku tersesat….
Tuhan… apakah kau masih mendengarku ?.
Apakah suaraku masih dapat meminta
pertolongan untukMu ?.
Jika ia, tolong kabulkan doa’ ku kali ini
saja…
Tuhan… aku mohon kepadaMu sebagai pemilik
seluruh alam yang kekuasaanNya tak ada yang dapat menandingi. Tuhan… ku mohon
berikan hidayahMu kepadaku, agar nanti ku dapat mencium bau surgaMu. Berikan
aku beberapa nafas saja untuk dapat beribadah kepadaMu hingga sisa waktuku.
Setelah itu terserah kepadaMu Tuhan… apakah
dengan ibadahku yang singkat ini dapat menyelamatkanku dari api neraka atau
tidak. Semuanya terserah kepadaMu…
Aku hanya bisa berharap. Kau masih sayang
kepadaku walau dosaku lebih banyak dari debur ombak dipantai.
By: RaSyBa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar