Senin, 27 Januari 2014

Kan Ku Kenang Ia



Seumpama sebuah lagu yang melantun lembut tapi menggetarkan jiwa
Lagu ini mewakili hatiku yang kini gelisah tak tahu akan kemana

Aku kenal dia dalam suatu masa
Dianya tersenyum melambaikan tangannya
Kusayangi dia dalam segalanya
Tapi kini ia pergi entah kemana
Inilah kisah sedih yang kualami
Hilangnya gadis suci yang aku kasihi*


Tak tahu akan kemana
Sama seperti jiwa ini
Serba salah dan merasa ditinggalkan
Menyeret-nyeret kaki yang perlahan membantu
Membuang duka dan mencoba menutupi diri ini dengan asa

Semilir angin menghembuskan wajah
Mengikis sedikit debu yang ku dapatkan selama perjalanan ini
Kala ini ku lebih membutuhkan hujan
Karena saat hujan ku takkan malu menangis diantaranya

Apa aku manusia yang kotor sehingga dilupakan selama ini
Apa Tuhan punya rahasia tersendiri untukku nanti
Sungguh pertanyaan itu selalu ku nantikan jawabannya
Tapi kini ku hanya bisa bersabar di balut kata kangen dan merindu

Kehidupanku bukannya tanpa pendamping
Ada banyak wanita yang dulu pernah merangkai mimpi denganku
Tapi banyak pula yang dengan mudahnya pergi meninggalkanku
Hingga kini tak satupun yang bertahan

Ada juga beberapa wanita yang dekat denganku
Tapi mereka sudah memiliki pasangannya masing-masing
Hingga ku merasa hanya ku sendiri yang tanpa pendamping
Apakah dunia mempermainkanku

Kan ku kenang mereka semua
Terutama wanita yang kini tetap tersenyum padaku
Yang tetap menganggapku ada walau hanyalah sebuah hembusan angin
Saling memperhatikan tapi tak bisa saling memiliki

Ya kisah ini begitu klasik hingga ku sendiri merasa bosan dibuatnya
Jadi kini ku hanyalah pengendara mimpi
Berjalan meraungi hutan dan samudra
Masih mencari apa yang artinya tetap hidup
Hingga nanti saat perjalananku berhenti
Di sebuah tempat yang namanya keluargaku sendiri

-RaSyBa-

*diambil dari lirik Hilangnya Seorang Gadis – Erwin Gutawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar