Minggu, 22 November 2015

Ratapan Dimalam Minggu

Oleh: Rabian Syahbana

Kulalui malam ini dengan begadang sambil menatap layar monitor laptop. Bola Mataku terasa agak perih, setelah air mata yang mengalir sebelumnya mulai mengering. Malam minggu yang kunanti dan kuharapkan berjalan indah berubah menjadi malapetaka. Kemarin dia bilang cinta, dia bilang sayang, dia bilang tak bisa hidup tanpa ku disisinya. Ia selalu cemburu dan marah bila aku dekat dengan wanita lain, walau hanya sebagai teman, gak lebih. Ya.. wanita yang bilang aku adalah hidupnya itu meninggalkan ku. Alasan nya?? Sama sekali gak masuk akal kawan, “ kamu terlalu baek buat aku...”.
“Trus maunya aku jadi cowok bejad?? Playboy atau gimana gitu, suka nyakitin kamu, jahatin kamu atau nonjok mata kamu dulu biar kamu gak ninggalin aku??”
Tak ada jawaban darinya, gak ada balesan dari sms ku barusan. Kucoba telfon, nomornya gak aktif, lagi ku coba hubungin lewat bbm messenger, kontaknya menghilang !!! aku di delcont!!!. kurang puas ku datangi rumahnya, meskipun sebelumnya ia bilang gak usah dateng lagi. Pas nyampai disitu, eh Emaknya bilang kalau dia barusan jalan sama cowok laen.
“sama siapa bu, teman kuliahnya ya???” Tanya ku sopan.
“wah Ibu kurang tau nak dicky”
“ciri-cirinya gimana bu??“ aku penasaran, siapakah gerangan makhluk itu, kalau teman kuliah mungkin aku tahu, karna kami kuliah di universitas dan jurusan yang sama.
“tadi waktu dia jemput Rini naik mobil Ibu sempat liat sih,  orang nya agak.....
Seketika seluruh tubuh ku terasa lemas “naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil, naik mobil...........
Hanya itu kata-kata dari si Ibu yang terekam dan terus menggema dalam kepalaku. Belum satu jam setelah ia mencampakkanku,dan sekarang ia pergi dengan laki-laki lain, Naik MOBIL lagi...!!!!! TERLALU...!!!! Yow kawan, Kemarin dia bilang cinta, dia bilang sayang, dia bilang tak bisa hidup tanpaku disisinya, dia bilang aku adalah cintanya. Inikah cinta itu???. Sulit digambarkan, bagaimana perasaan ku saat ini. Sebisa mungkin ku coba menahan air mata. Malu bila Emaknya Rini tahu.
“lho, memang kenapa nak dicky ?? Rini tadi gak bilang ya mau jalan sama teman nya???”
Aku hanya bisa menjawab pertanyaan si Emak dengan senyum kecut. Segera aku bergegas permisi pulang. Kupacu motorku sekencang mungkin, jantungku berdegup kencang, menggedor seolah ingin melompat keluar, dadaku sesak oleh rasa. Sepanjang jalan, masih berusaha ku menahan air mata yang mulai menggenang.
Dikontrakan, dalam kamar yang gelap dan sempit ini ku mengurung diri. Seperti inikah cinta yang dulu kau katakana padaku?? Cinta, apakah itu cinta?? Kubuka laptopku dan melakukan pencarian tentang arti dari cinta di Google pencarian. Muncul berbagai alamat website yang memberi penjelasan apa arti dari cinta. Kumulai dari Wikipedia bahasa indonesia, “cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi”. Lanjut dengan website lain, dari sebagian besar website hampir semua memberi jawaban yang berbeda-beda mengenai apa arti dari cinta.

“Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian dan tidak bisa dipaksakan”
”Cinta adalah Emosi yang berasal dari kasih sayang yang kuat dan rasa tertarik terhadap suatu objek (dapat berupa apa saja seperti manusia, hewan, tumbuhan, alat-alat dan lain sebagainya) dengan cenderung ingin berkorban, memiliki rasa empati, perhatian, kasih sayang, ingin membantu dan mau mengikuti apapun yang di inginkan oleh objek yang di cintainya”
”Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling…. (saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian dll). Cinta itu sendiri sama sekali tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat berjalan apabila ke-2 belah pihak melakukan “saling” tersebut… cinta tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri sendiri ”
Masih banyak lagi arti cinta yang lain dan sebagainya dari hasil pencarian yang kutemukan. Yah, kusimpulkan setidaknya setiap orang memiliki definisi yang berbeda-beda akan cinta, tergantung pada masing-masing kepribadian, watak dan pemahaman. Seperti yang ditulis di Wikipedia bahasa  Indonesia, kalau “Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi”, jadi yah, masing-masing pribadi akan memberi penjelasan yang berbeda mengenai emosi dan ketertarikan mereka masing-masing. Sebagai contoh, “Cinta itu kasih yang tulus yang tidak mementingkan diri sendiri dan cinta itu tidak harus selalu memiliki ”. yah, aku tak tahu seberapa tabah manusia yang mengartikan cinta seperti itu. Kau tahu kawan, dari semua arti cinta yang kutemukan dari hasil pencarian tadi, ini adalah salah satu ungkapan dari cinta yang sangat tak masuk akal dan tak bisa kuterima. Kau tahu, aku takkan semerana ini bila benar cinta itu seperti apa yang dia katakan.
Bohong bila cinta tak harus saling memiliki, bila benar takkan ada rasa sakit hati ditinggalkan mantan, takkan susah bagi para jomblo yang bertebaran diluar sana untuk move on dari yang telah dengan keji dan kejam meninggalkan kami, apalagi dengan alasan semacam “ kamu terlalu baik buat aku...” kan kampret namanya!!!. Hatiku semakin merintih, lagi-lagi tanpa kusadari air mata ini mengalir.
Kulanjutkan pada pertanyaan, “kenapa cinta bisa begitu menyakitkan”. Dan lagi begitu banyak alasan, takkan muat bila kutulis semua. Mulai dari dikhianati, dislingkuhin, tak dianggap, kasih tak sampai, dan lain sebagainya. Namun jelas biang keladi dari rasa sakit ini salah satunya adalah “karna cinta atau objek dari cinta itu sendiri tak bisa dimiliki”. Nah, jelaskan kalau “cinta tak harus memiliki” itu bullshit!!!!. Rasa sakit ini takkan hadir kawan bila engkau mencintai tanpa keinginan memiliki.
Yah, tak kupungkiri. Memang ada benarnya ungkapan berikut yang kudapat dari yahoo Answer.
“Tidak selalu cinta itu menyakitkan..
Bahkan cinta dapat membuat hidup lebih berarti..
Cinta juga dapat begitu terasa indah sampai tidak dapat disebutkan dengan kata-kata..
Bumbu suka dan duka di dalamnya yang membuat cinta itu hidup..
Menyakitkan memang jika apa yang kita harapkan tak terpenuhi..”
Benar cinta tak terlalu menyakitakn, banyak cinta lain seperti “cinta tanah air, cinta sodara, cinta kepada tuhan, cinta kepada orang tua, cinta kepada....” dan sebagainya. Tapi untuk saat ini, aku tak membahas tentang cinta yang itu.
            “Seperti apakah definisi cinta menurutmu, apakah sama sepertiku??” terbesit pertanyaan itu untuk  sang mantan. Bila sama, maka ia takkan meninggalkan ku dan pergi dengan laki-laki lain yang menjemputmu NAIK MOBIL, NAIK MOBIL, NAIK MOBIL, NAIK MOBIL, NAIK MOBIL, NAIK MOBIL...... kata-kata si Emak nya Rini kembali terngiang. Dengan lincah aku mengetik pertanyaan baru di google pencarian. Kembali aku berseluncur didunia maya, dengan kata pencarian “cinta dan harta” dan yah, terjawab sudah.
“Sebuah riset yang dilakukan oleh The Mintel research company, ternyata ada korelasi terhadap kemampuan materi seseorang dengan kehidupan pribadinya. Pakar-pakar sosiologi telah membuktikan ternyata memang benar bahwa uang bisa membeli cinta, tetapi bukan dalam artian cinta bisa dijual. Artinya apa? semakin mapan seseorang, smakin besar juga bahwa kehidupan cintanya lebih baik.”
Jadi yah, jelas bukan. Setiap orang selalu mencari yang terbaik, yang bisa mereka dapatkan untuk diri mereka. Semakin mapan, semakin mudah kehidupan cintanya, persaingan untuk mereka semakin kecil. Memang benar, bila dibandingkan dengan gebetan barunya, aku mah apa atuh... cuma mahasiswa rantauan yang kerja sambilan sebagai tukang fotocopy, bukan anak pejabat dan semacamnya, hanya bisa mengajakmu jalan dengan motor butut kiriman dari kampung, aku hanya orang biasa. Ngenes memang.... semua kenangan indah dan kemesraan yang telah kita lalui bersama tergantikan begitu saja oleh pria lain yang menjemputmu dengan MOBIL…!!!!!.
Air mataku mengalir semakin deras, ingin berteriak namun tak jadi, takut membangunkan teman kost yang lain. Rasanya begitu lelah, semakin jauh ku mencari jawaban, semakin sakit rasanya. Kenangan kami melayang terbentang dihadapanku dalam ruangan gelap ini, kayak nonton bioskop, nonton flashback perjalanan kami dulu. Waktu itu, kamu merengek, uang kuliah yang dikasih Bapakmu kurang 500 ribu, terpakai untuk membeli baju baru olehmu. Dan aku dengan sangat ikhlas menutupinya walau saat itu uang kuliah semester dan  kostku sendiri belum kubayar, apalagi hanya itu yang tersisa untuk bertahan hidup sampai akhir bulan. Mungkin materi bukan masalah bagi gebetan barumu, tapi apakah ia akan melakukan hal yang sama denganku, bila berada di posisiku, apakah dirinya Siap untuk mengorbankan diri untukmu??
Apakah benar karna harta, kau membuangku yang telah sekian lama selalu setia berada disisimu, menemanimu, siap mengorbankan diri dan melakukan apapun demi kebahagiaanmu begitu mudah tergantikan oleh pria yang baru kau kenal, belum lama bersama mu...???. Apakah kamu masih ingat, komentarmu tentang hilangnya keadilan di indonesia saat membaca berita tentang seorang nenek yang demi menghidupi dirinya didenda 15 juta hanya karna mencuri satu botol minyak kayu putih atau nenek yang dipenjara satu tahun karna menjual kayu jati peninggalan suaminya sementara hampir semua pejabat yang mencuri uang Negara dan pembakar hutan Kalimantan sama sekali tak tersentuh oleh hukum, kau bilang “uang merubah segalanya,menghapus cinta antara sesama manusia dan keadilan”, padahal kau tahu itu dan karna harta pula kini kau membuang cintaku.
“Benarkah kini kau seperti itu, seperti orang-orang yang kau kutuk dan maki saat kita demo dulu??” ku kirimkan sms terakhir itu ke nomornya yang mungkin tidak aktif lagi sebelum kupejamkan mata yang lelah menangisimu.


_The End_

Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Kompetisi Menulis Cerpen “Pilih Mana: Cinta Atau Uang?” #KeputusanCerdas yang diselenggarakan oleh www.cekaja.com dan Nulisbuku.com. Kirim cerpenmu ke email: send@nulisbuku.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar