Sumber
: Kumpulan Khutbah
Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah SWT
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada
Allah SWT dengan cara menjalankan segala perintah-Nya serta menjauhi segala
larangan-Nya.Dan marilah kita kumandangkan salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW,yang telah mengantarkan kita menjuju keselamatan kehidupan dunia
dan akherat.
Bertakwalah kepada Allah SWT.Dan
bersyukurlah kepadaNya atas karunia yang dilimpahkan kepada kita semua.Yaitu ketika
Allah SWT mengutus seorang rasul dari lingkungan kita sendiri yang bertugas
membacakan Al-kitab dan Al-hikmah kepada kita.Maka wujudkanlah karunia ini
dengan cara mengikuti sunnah Rasul,memegang teguh petunjuk dan syariatnya,dan
menjauhi bid’ah yang diciptakan oleh para penganut hawa nafsu.
Sidang Ju’mat yang dimuliakan Allah SWT
Perintah mentaati Rasulullah SAW dan memegang
teguh sunnahnya banyak terdapat di dalam ayat Al-Qur’an dan banyak hadits nabi
saw.Semuanya adalah nash-nash yang secara shahih(eksplisit) menunjukkan
kewajiban mentaati nabi,mengikuti sunnahnya,tunduk kepadanya tanpa
membantah,dan tidak melanggar perintah dan larangannya.Allah SWT berfirman:
Yang
artinya:
Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka
terimalah dia.Dan apa yang dilareangnya bagimu maka
tinggalkanlah.(QS.Al-Hasyr:7)
Yang artinya:
Katakanlah:”Jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah,ikutilah aku,niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu.”(QS>Ali-Imron:31)
Dan Allah memperingatkan orang yang
melanggar perintah NabiNya dengan firmannya dalam surah An-Nur ayat 63:
mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu.”(QS>Ali-Imron:31)
Dan Allah memperingatkan orang yang
melanggar perintah NabiNya dengan firmannya dalam surah An-Nur ayat 63:
Yang artinya:
Maka hendaklah orang-orang yang
menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau sitimpa azab yang
pedih.(QS.An-Nur:63)
Dan banyak sekali sunnah Rasulullah SAW
yang menunjukkan kewajiban mentaati Rasulullah dan mengikuti sunnahnya dan
peringatan agar menjauhi bid’ah.
Imam Ahmad,Abu Daud,At-Tarmizi dan IBnu
Hibban meriwayatkan dari Al-irbadl bin Sariyah RA bersabda:
“Sesungguhnya siapa diantara kamu yang
hidup maka akan melihat banyak perselisihan.Maka kamu harus berpegang teguh
pada Sunnahku dan Sunnnah Khulafa’Ar-Rasyidin sesudahku yang mendapat
petunjuk.Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham dan waspadalah terhadap
hal-hal yang diperbaharui adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan.”
Nash-nash tersebut dengan jelas
menunjukkan bahwa setiap muslim diperintahkan untuk ittiba”(mengikuti
sunnah)dan dilarang ibtida’(menciptakan bid’ah) atau mengadakan hal-hal baru
yang bertentangan dengan agama.Aisyah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah
bersabda:
“Barangsiapa yang mengadakan didalam
urusan (agama)
kami ini sesuatu hal baru yang bukan bagian darinya,maka hal iniditolak.”(HR.Muttafaq
Alaih.SHAHIH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar