BAB
IV
Pengaruh
Pengajaran
Pendidikan Islam
oleh Orangtua yang Berprofesi Penambang Timah
A.
Pengajaran Pendidikan Islam oleh Orangtua
yang Berprofesi Penambang Timah
Pada sub bab
pembahasan kali ini adalah tentang
pemaparan pengajaran pendidikan Islam dari
orangtua yang
berprofesi penambang timah dalam pendidikan anak
mereka yang baru berusia prasekolah. Hasil
pemaparan pengajaran
pendidikan Islam tersebut didapatkan dari angket
yang telah disebar sebelumnya, dan dijawab oleh responden. Angket yang
disebarkan kepada seluruh orangtua yang bermukim di Desa Kace yang bekerja
sebagai penambang timah.
Setelah
dilakukan penyebaran angket, data yang terkumpul sebanyak 58 responden.
Responden terdiri dari orangtua di Desa Kace Mendo Barat. Untuk memudahkan
pengambilan data responden hanya terdiri dari ayah sedangkan ibunya tidak.
Melalui angket inilah penelitian tentang pengajaran
pendidikan Islam oleh orangtua
yang berprofesi penambang timah dalam
pendidikan anak mereka yang baru berusia prasekolah dilakukan.
Item-item yang
disediakan untuk mengetahui pengajaran
pengajaran pendidikan Islam oleh orangtua
yang berprofesi penambang timah
sebanyak 15 item untuk setiap variabel,
yang setiap item akan disediakan tiga buah pilihan jawaban, yang setiap pilihan
jawaban akan diukur dengan berpedoman dengan pengukuran TSR (batas tinggi,
batas sedang, dan batas rendah), dan pengukuran yang dilakukan tersebut selalu
menunjukkan arah dan intensitas pengajaran
pendidikan yang dimaksud.
Pilihan jawaban
yang disediakan pada item akan diberi nilai, untuk pilihan (a) diberi nilai 3,
untuk pilihan
jawaban (b) diberi nilai 2 dan untuk pilihan jawaban (c) diberi nilai 1. Maka
setiap jawaban yang telah dipilih oleh responden akan menunjukkan bahwa untuk
jawaban (a) menunjukkan bahwa pengajaran
pendidikan yang tergolong tinggi. Untuk jawaban (b) menunjukkan bahwa pengajaran pendidikan yang tergolongkan sedang.
Sedangkan untuk jawaban (c) menunjukkan bahwa pengajaran pendidikan yang tergolongkan rendah. Untuk
itu diharapkan kepada responden agar dapat memilih salah satu jawaban yang
telah disediakan pada setiap item yang tersedia di dalam angket.
Setelah semua
item yang sebelumnya telah disebar dan dijawab sehingga dapat diberi nilai, maka nilai yang
diperoleh responden tersebut merupakan jumlah semua pilihan jawaban yang telah
dipilih dan dijawab oleh responden. Dengan demikian skor nilai tertinggi yang mungkin
dapat dicapai responden adalah 15 x 3 = 45, sedangkan skor nilai terendah yang
mungkin dapat dicapai responden adalah 15 x 1 = 15.
Dengan itu maka
responden yang memperoleh nilai tertinggi dapat diinterprestasikan sebagai
responden yang tinggi terhadap pengajaran
pendidikan, dan bila responden memperoleh skor nilai terendah
bisa diinterprestasikan sebagai responden yang rendah terhadap pengajaran pendidikan tersebut.
Sedangkan bagi responden yang memperoleh skor nilai sedang bisa
diinterprestasikan sebagai responden yang sedang terhadap pengajaran pendidikan.
Untuk lebih
jelasnya dalam memberikan interpersepsi pada masing-masing skor nilai yang
diperoleh dari responden, akan dilakukan analisis statistik melalui skor nilai
mentah berikut ini :
43
|
27
|
39
|
32
|
40
|
36
|
33
|
37
|
45
|
34
|
42
|
34
|
44
|
34
|
44
|
45
|
43
|
36
|
33
|
41
|
27
|
43
|
29
|
45
|
36
|
36
|
38
|
45
|
37
|
44
|
44
|
44
|
32
|
45
|
37
|
43
|
32
|
42
|
29
|
30
|
33
|
28
|
41
|
32
|
43
|
31
|
43
|
27
|
34
|
44
|
45
|
29
|
30
|
31
|
29
|
38
|
29
|
44
|
Skor nilai
mentah di atas akan dilanjutkan ke analisis statistik sebagaimana yang tertera
melalui tabel distribusi berikut ini :
Tabel IV-1
Distribusi Skor Nilai Jawaban Responden
oleh
Hasil Jawaban Angket Tentang Pengajaran
Pendidikan Islam dari Orangtua
yang Berprofesi Penambang Timah
No
|
Class
Interval
|
F
|
X
|
x’
|
fx’
|
X’²
|
fx’²
|
1
|
43
– 45
|
19
|
44
|
3
|
57
|
9
|
171
|
2
|
40
– 42
|
5
|
41
|
2
|
10
|
4
|
20
|
3
|
37
– 39
|
6
|
38
|
1
|
6
|
1
|
6
|
4
|
34
– 36
|
8
|
35 (M)
|
0
|
0
|
0
|
0
|
5
|
31
– 33
|
9
|
32
|
-1
|
-9
|
1
|
9
|
6
|
28
– 30
|
8
|
29
|
-2
|
-16
|
4
|
32
|
7
|
25
– 27
|
3
|
26
|
-3
|
-9
|
9
|
27
|
N = 58
|
∑fx’ = 39
|
265
|
Setelah
diketahui hasil sajian data dalam tabel kelompok di atas, maka akan dicari mean
skor kelompok melalui rumus sebagai berikut :
M =
M’ + i ( Ʃ fx’ )
N
M = 35
+ 3 ( 39 )
58
M
= 35 + 117
58
M = 35 +
2,0172413793
M = 37,07241379
M = 37,02
Jadi nilai
rata-rata (mean skor kelompok) di atas telah diketahui sebesar 37,02. Kemudian dilanjutkan
mencari Standar Deviasi (penyimpangan baku) dari hasil sekelompok di atas
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
SD =
i √ ( Ʃ fx’² ) - ( Ʃ fx’ )²
N
N
SD = 3 √ ( 265
) - ( 39 )²
58 58
SD = 3 √ ( 4,56896551
) - ( 0,75 )²
SD
= 3 √ 4,56896551 – 0,5625
SD = 3 √ 4,00646551
SD
= 3 x 2,001615724
SD
= 6,0048487174
SD
= 6
Setelah diperoleh Standar Deviasi (penyimpangan
baku) sebesar 6, maka dilanjutkan menentukan batas tinggi, batas sedang dan
batas rendah dari skor nilai kelompok dengan menggunakan rumus sebagai berikut
:
T = M + (1 x SD)
S = antara M – (1 x SD) dan M + (1 x SD)
R = M – (1 x SD)
Dari sajian rumus di atas, maka dapat
dijabarkan dalam bentuk hitungan angka sebagai berikut :
T = M + (1 x SD)
T = 37,02 + (1 x 6)
T = 37,02 + 6
T = 43,02
T = 43
Jadi skor nilai 43 ke atas adalah proses
pendidikan Islam anak prasekolah pada masyarakat kerja penambang timah yang
tergolong tinggi.
R = M – (1 x SD)
R = 37,02 – (1 x 6)
R = 37,02 – 6
R = 31,02
R = 31
Jadi skor nilai 31 ke bawah adalah pengajaran pendidikan Islam dari orangtua
yang berprofesi penambang timah
yang tergolong rendah. Serta skor nilai antara 31 dan skor nilai 43 yaitu skor nilai 32 sampai dengan 42 adalah
pengajaran pendidikan Islam dari orangtua
yang berprofesi penambang timah
yang tergolong sedang.
Berdasarkan
perhitungan diatas didapati bahwa responden yang
mendapatkan skor nilai 43
ke atas dari hasil jawaban angket yang disebarkan tergolong ke dalam tinggi
sebanyak 19
orang. Untuk responden yang mendapatkan
skor nilai 31
ke bawah dari hasil jawaban angket yang disebarkan tergolong rendah sebanyak 13 orang. Untuk responden
yang mendapatkan skor nilai 32 sampai
dengan 42 tergolong sedang sebanyak 26 orang.
Untuk lebih jelasnya tentang
pengklasifikasian di atas dapat dilihat pada tabel persentase sebagaimana
diuraikan sebagai berikut :
Tabel IV-2
Distribusi
Frekuensi dan Persentase Pengajaran
Pendidikan Islam oleh Orangtua yang Berprofesi Penambang Timah
No
|
Klasifikasi Pengajaran Pendidikan Islam
|
Frekuensi (f)
|
Persentase (%)
|
1
|
Tergolong tinggi
|
19 orang
|
35 %
|
2
|
Tergolong sedang
|
26 orang
|
45 %
|
3
|
Tergolong rendah
|
13 orang
|
22 %
|
58 orang
|
100 %
|
Dari uraian tabel di atas dapat diperoleh
hasil penyebaran angket kepada masyarakat yang berjumlah 58 orang responden,
ternyata dari hasil jawaban tersebut setelah dianalisis melalui analisis statistik, maka
masyarakat yang tergolong tinggi terhadap pengajaran
pendidikan Islam dari orangtua yang berprofesi penambang timah
sebanyak 19
orang atau sebesar 33%
dan masyarakat yang tergolong sedang terhadap pengajaran pendidikan Islam dari orangtua yang berprofesi penambang timah
sebanyak 26
orang atau sebesar 45%.
Sedangkan masyarakat yang tergolong rendah terhadap pengajaran pendidikan Islam dari orangtua
yang berprofesi penambang timah
sebanyak 13
orang atau sebesar 22%.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pengajaran
pendidikan Islam dari orangtua yang berprofesi penambang timah
di Desa Kace Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka adalah tergolong sedang.
B.
Pemahaman
Keagamaan Anak Prasekolah Yang Memiliki Orangtua Penambang Timah
Agar
mengetahui bagaimana pemahaman keagamaan anak prasekolah yang memiliki orangtua
penambang timah di Desa Kace Kecamatan Mendo Barat, dapat dilihat dari jawaban
responden yang telah mengisi sejumlah item pada angket penelitian ini.
Item-item
yang disediakan untuk mengetahui pemahaman keagamaan tersebut sebanyak 15 item,
yang setiap item telah disediakan tiga buah pilihan jawaban, yang setiap
pilihan jawaban akan diukur dengan berpedoman kepada pengukuran TSR (batas
tinggi, batas sedang, dan batas rendah), dan pengukuran yang dilakukan tersebut
selalu menunjukkan pemahaman keagamaan yang dimaksud.
Pilihan jawaban
yang disediakan pada item akan diberi nilai, untuk pilihan (a) diberi nilai 3,
untuk pilihan
jawaban (b) diberi nilai 2 dan untuk pilihan jawaban (c) diberi nilai 1. Maka
setiap jawaban yang telah dipilih oleh responden akan menunjukkan bahwa untuk
jawaban (a) menunjukkan bahwa pemahaman keagamaan yang tergolong tinggi. Untuk
jawaban (b) menunjukkan bahwa pemahaman keagamaan yang digolongkan sedang.
Sedangkan untuk jawaban (c) menunjukkan bahwa pemahaman keagamaan yang digolongkan
rendah. Untuk itu diharapkan kepada responden agar dapat memilih salah satu
jawaban yang telah disediakan pada setiap item yang tersedia di dalam angket.
Setelah semua
item yang sebelumnya telah disebar dan dijawab sehingga dapat diberi nilai, maka
nilai yang diperoleh responden tersebut merupakan jumlah semua pilihan jawaban
yang telah dipilih dan dijawab oleh responden. Dengan demikian skor nilai
tertinggi yang mungkin dapat dicapai responden adalah 15 x 3 = 45, sedangkan
skor nilai terendah yang mungkin dapat dicapai responden adalah 15 x 1 = 15.
Dengan itu maka
responden yang memperoleh nilai tertinggi dapat diinterprestasikan sebagai
responden yang tinggi terhadap pemahaman keagamaan, dan bila responden
memperoleh skor nilai terendah bisa diinterprestasikan sebagai responden yang
rendah terhadap pemahaman keagamaan tersebut. Sedangkan bagi responden yang
memperoleh skor nilai sedang bisa diinterprestasikan sebagai responden yang sedang terhadap
pemahaman keagamaan.
Untuk lebih
jelasnya dalam memberikan interpersepsi pada masing-masing skor nilai yang
diperoleh dari responden, akan dilakukan analisis statistik melalui skor nilai
mentah berikut ini :
42
|
38
|
37
|
34
|
44
|
34
|
41
|
36
|
38
|
36
|
27
|
43
|
28
|
27
|
32
|
34
|
37
|
30
|
26
|
41
|
39
|
40
|
26
|
31
|
41
|
45
|
27
|
34
|
33
|
25
|
27
|
29
|
34
|
30
|
36
|
26
|
40
|
39
|
28
|
36
|
42
|
32
|
27
|
43
|
42
|
38
|
32
|
28
|
45
|
33
|
30
|
34
|
28
|
29
|
44
|
30
|
44
|
29
|
Skor nilai mentah di atas akan
dilanjutkan ke analisis statistik sebagaimana yang tertera melalui tabel
distribusi berikut ini :
Tabel IV-3
Distribusi Skor Nilai Jawaban Responden
oleh
Hasil Jawaban Angket Tentang Pemahaman Keagamaan
Anak Prasekolah yang Memiliki Orangtua
Penambang Timah
No
|
Class
Interval
|
F
|
X
|
x’
|
fx’
|
X’²
|
fx’²
|
1
|
43
– 45
|
7
|
44
|
3
|
21
|
9
|
63
|
2
|
40
– 42
|
8
|
41
|
2
|
16
|
4
|
32
|
3
|
37
– 39
|
7
|
38
|
1
|
7
|
1
|
11
|
4
|
34
– 36
|
10
|
35 (M)
|
0
|
0
|
0
|
0
|
5
|
31
– 33
|
6
|
32
|
-1
|
-6
|
1
|
6
|
6
|
28
– 30
|
11
|
29
|
-2
|
-22
|
4
|
44
|
7
|
25
– 27
|
9
|
26
|
-3
|
-27
|
9
|
81
|
N = 58
|
∑fx’ = -11
|
237
|
Setelah
diketahui hasil sajian data dalam tabel kelompok di atas, maka akan dicari mean
skor kelompok melalui rumus sebagai berikut :
M
= M’ + i ( Ʃ fx’ )
N
M
= 34 + 3 ( -11 )
58
M
= 34 - 33
58
M = 34 – 0,56895517
M = 34,43104483
M = 34,43
Jadi nilai
rata-rata (mean skor kelompok) di atas telah diketahui sebesar 34,43. Kemudian
dilanjutkan mencari Standar Deviasi (penyimpangan baku) dari hasil sekelompok
di atas dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
SD =
i √ ( Ʃ fx’² ) - ( Ʃ fx’ )²
N N
SD =
3 √ ( 237 ) - ( -11 )²
58 58
SD = 3 √ ( 4,0862068965 ) - (
0,1896551724 )²
SD = 3 √ 4,0862068965 – 0,0349690844
SD = 3 √ 4,0502378121
SD = 3 x 2,0125202637738
SD = 6,0375607913214
SD = 6,03
Setelah
diperoleh Standar Deviasi (penyimpangan baku) sebesar 6,03. Maka dilanjutkan
menentukan batas tinggi, batas sedang dan batas rendah dari skor nilai kelompok
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
T = M + (1 x SD)
S = antara M – (1 x SD) dan M + (1 x SD)
R = M – (1 x SD)
Dari
sajian rumus di atas, maka dapat dijabarkan dalam bentuk hitungan angka sebagai
berikut :
T = M + (1 x SD)
T = 34,43 + (1 x 6,03)
T = 34,43 + 6,03
T = 40,46
T = 40
Jadi
skor nilai 40 ke atas adalah pemahaman keagamaan anak prasekolah yang memiliki
orangtua penambang timah yang tergolong tinggi.
R = M – (1 x SD)
R = 34,43 – (1 x 6,03)
R = 32,98 – 6,03
R = 28,4
R = 28
Jadi
skor nilai 28
ke bawah adalah pemahaman keagamaan anak prasekolah yang memiliki orangtua
penambang timah yang tergolong rendah. Serta skor nilai antara 28 dan 40 yaitu skor nilai 29 sampai dengan 39 adalah pemahaman
keagamaan anak prasekolah yang memiliki orangtua penambang timah yang tergolong
sedang.
Dari uraian analisis di atas dapat disimpulkan
bahwa responden yang mendapatkan skor nilai 40 ke atas dari hasil jawaban
angket yang disebarkan tergolong ke dalam pemahaman keagamaan tinggi sebanyak
16 orang. Untuk responden yang mendapatkan skor nilai 28 ke
bawah dari hasil jawaban angket yang disebarkan tergolong rendah sebanyak 22
orang. Sedangkan untuk responden yang
mendapatkan skor nilai 29 dan
39 yang tergolong sedang
sebanyak 20 orang.
Untuk
lebih jelasnya tentang pengklasifikasian di atas dapat dilihat pada tabel persentase sebagaimana
diuraikan sebagai berikut :
Tabel
IV-4
Distribusi Frekuensi dan Persentase Tentang
Pemahaman Keagamaan
Anak Prasekolah yang Memiliki Orangtua
Penambang Timah
No
|
Klasifikasi Proses Pendidikan Islam
|
Frekuensi (f)
|
Persentase (%)
|
1
|
Tergolong tinggi
|
16 orang
|
28 %
|
2
|
Tergolong sedang
|
22 orang
|
38 %
|
3
|
Tergolong rendah
|
20 orang
|
34 %
|
58 orang
|
100 %
|
Dari
uraian tabel di atas dapat diperoleh hasil penyebaran angket kepada masyarakat
yang berjumlah 58 orang responden, ternyata dari hasil jawaban tersebut setelah
dianalisis melalui analisis
statistik, maka masyarakat yang tergolong tinggi terhadap pemahaman keagamaan
anak prasekolah yang memiliki orangtua penambang timah sebanyak 16 orang atau
sebesar 28% dan masyarakat yang tergolong sedang terhadap pemahaman keagamaan
anak prasekolah yang memiliki orangtua penambang timah sebanyak 22 orang atau
sebesar 38%. Sedangkan masyarakat yang tergolong rendah terhadap pemahaman
keagamaan anak prasekolah yang memiliki orangtua penambang timah sebanyak 20
orang atau sebesar 34%.
Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pemahaman keagamaan anak prasekolah yang memiliki
orangtua penambang timah di Desa Kace Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka
adalah tergolong sedang.
C.
Pengaruh
Pengajaran Pendidikan Islam oleh Orangtua
yang Berprofesi Penambang Timah Terhadap Pemahaman Kegamaan Anak Prasekolah di Desa Kace Kecamatan
Mendo Barat
Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh pengajaran
pendidikan Islam dari orangtua yang
berprofesi penambang timah terhadap pemahaman kegamaan anak
prasekolah di Desa Kace Kecamatan Mendo
Barat
Kabupaten Bangka, akan dianalisis lagi kedua hasil di atas melalui
Kai Kuadrat, Korelasi Kontingensi
dan Phi yang dimulai dari tabel silang sebagaimana berikut ini :
Tabel IV-5
Tabulasi Silang
Pengaruh Pengajaran
Pendidikan Islam oleh Orangtua yang
Berprofesi Penambang Timah Terhadap Pemahaman Kegamaan Anak
Prasekolah
No
|
Pengajaran Pendidikan
|
Pemahaman Keagamaan
|
Jumlah
|
||
Tinggi
|
Sedang
|
Rendah
|
|||
1
|
Tinggi
|
1)
7
|
2)
7
|
3)
5
|
19
|
2
|
Sedang
|
4)
6
|
5)
10
|
6)
10
|
26
|
3
|
Rendah
|
7)
3
|
8)
5
|
9)
5
|
13
|
16
|
22
|
20
|
58
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar